Kewajiban
Menuntut Ilmu
Ilmu
pengetahuan adalah sebaik – baik sesuatu yang disukai dan merupakan sesuatu
yang paling bermanfaat. Ilmu sendiri merupakan sebuah keutamaan, di mana
seseorang akan merasakan kenikmatan dalam pergelutannya dengan ilmu dan menunjukkan
jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.
A.
Firman
Allah yang Menganjurkan untuk Semngat dalam Menuntut Ilmu
Dalam kehidupan beragam, ilmu pengetahuan
adalah sesuatu yang wajib dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu
melakukan ibadah yang merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa
didasri ilmu. Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju keselamatan
dan kebahagiaan akhirat selama – lamanya.
1. Bunyi dan Terjemah Ayat
Salah
satu ayat yang menunjukkan adanya anjuran dari Allah kepada kaum muslim agar
tetap semangat untuk belajar adalah Q.S.
At Taubah: 122.
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Artinya :
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap – tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila meraka Telah kembali padanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.” (Q.S. At Taubah: 122).
2. Asbabun Nuzul Ayat
Asbabun
Nuzul adalah sebab – sebab diturunkannya sebuah ayat Allah. Sebab – sebab
diturunkannya wahyu Allah ini salah satunya adalah keterangan yang ditunjukkan
oleh Ibnu Abi Hatim.
Ibnu
Abi Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui ikrimah yang diceritakan dalam (Q.S. At Taubah: 39).
Ibnu
Abi Hatim mengetengahkan pula hadis lainnya melalui Abdullah bin Ubaid bin
Umair yang menceritakan, bahwa mengingat keinginan kaum mukminin yang sangat
besar terhadap masalah jihad, disebutkan bahwa bila Rasulullah SAW mengirimkan pasukan
perang, maka mereka semuanya berangkat. Dan mereka meninggalkan Nabi saw di
Madinah bersama dengan orang-orang yang lemah. Maka turunlah firman Allah Swt.
yang paling atas yaitu Q.S At Taubah:
122.
3. Isi/Kandungan Ayat
a.
Kandungan
yang pertama
Allah berfirman,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللَّهُ بِهِ طِرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ . (أبو داود)
Artinya
:
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Di dalam kondisi
peperangan, tidak boleh semuanya berangkat berperang (berjihad). “Harus” ada
sebagian orang yang tinggal di Negara islam.
b.
Kandungan
yang kedua
Allah berfirman,
Artinya
: “Mengapa
tidak pergi dari tiap – tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.”
Kalimat ini mengandung
pengertian yang masih ada sangkut pautnya dengan kalimat sebelumnya. Pada
kalimat sebelumnya Allah memerintahkan bahwa harus ada orang yang tinggal di
negara Islam selain orang yang berjihad. Kemudian orang yang tidak berjihad
harus memberikan pengajaran kepada para warga negara Islam.
B. Hadis yang Menganjurkan agar Semangat
Menuntut Ilmu
Selain
ayat-ayat Al Quran, anjuran untuk semangat dalam menuntut ilmu juga ditunjukkan
oleh hadis Rasulullah saw.
Artinya : “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Hadis di atas dengan
sangat jelas menunjukkan pujian terhadap aktivitas mencari ilmu. Siapapun yang
menghadiri majelis ilmu, maka dia akan dimudahkan jalan menuju surga. Maka,
barang siapa yang mengabaikan aktivitas menuntut ilmu, maka sesungguhnya ia
tidak akan dimudahkan oleh Allah jalan menuju surga.
C. Keteladanan dalam Mencari Ilmu
Sebagai
seorang muslim yang baik, seharusnya hanya dengan membaca dalil di atas kita
sudah bisa mendapatkan gambaran tentang keutamaan mencari ilmu. Namun,
kadangkala kita masih membutuhkan berbagai kisah-kisah nyata. Berikut beberapa
kisah yang bisa memotivasi kita untuk selalu bersemangat dalam menuntut ilmu :
1.
Kesabaran dan
Kesungguhan Menuntut Ilmu
Ibnu Thahir al-Maqdisy berkata : “Aku dua
kali kencing darahdalam menuntut ilmu, sekali di Baghdad dan sekali di Mekkah.”
2.
Belajar setiap hari
Imam an-Namawi : setiap hari membaca 12 jenis
ilmu yang berbeda.
3.
Membaca kitab
sebagai pengusir kantuk
Ibnu al-Jahm :
membaca kitab jika beliau mengantuk, sehingga beliau bisa segar kembali.
4.Berusaha mendapatkan faidah ilmu meski di kamar mandi
Majduddin Ibnu Taimiyyah : jika akan ke
kamar mandi berkata kepada orang yang ada di sekitarnya “Bacalah kitab ini
dengan suara keras agar aku bis amendengarnya di kamar mandi.”
5.
40 tahun tidaklah
tidur, kecuali kitab berada di atasnya
Al-Hasan al-Lu’Lu’i selama 40 tahun tidaklah
tidur kecuali kitab berada di atas dadanya.
6.
Tidaklah berjalan
kecuali bersamanya ada kitab
Al-Hafidz al-Khathib tidaklah berjalan
kecuali bersamanya kitab yang dibaca.
7.
Menjual rumah untuk
membeli kitab
Al-Hafidz Abul ‘Ala al-Hamadzani menjual
rumahnya seharga 60 dinar untuk membeli kitab-kitab Ibnul Jawaaliqi.
8.
Kemampuan membaca
yang luar biasa
9.
Mengulang-ulang
membaca suatu kitab hingga berkali-kali
Sumber : Buku LKS Pendidikan Agama Islam & Budi
Pekerti
Penerbit : CITRA PUSTAKA
1 komentar:
tes
Posting Komentar