Senin, 17 November 2014

IKAN TOMBRO

Ikan Tombro
Ikan tombro merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Ikan ini merupakan ikan konsumsi yang banyak diminati olen banyak kalangan karena memiliki rasa yang gurih dan enak, dan juga mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Di beberapa daerah, orang menyebut ikan ini sebagai ikan mas.

Sekilas Tentang Ikan Tombro

Berdasarkan sejarah, ikan ini berasal dari Eropa dan Tiongkok, namun sekarang kita sudah banyak menjumpai budidaya ikan jenis ini di Indonesia.
Ikan ini biasanya hidup bergerombol di air tawar. Karena pola hidupnya menyukai air yang mengalir dan tempat yang tidak terlalu dalam,ikan ini lebih mudah dijumpai di dekat pintu masuk air, di pinggiran sungai atau di danau. Atau jika ingin memelihara, ikan ini akan memilih tempat di bawah pancuran atau biasanya ditengah-tengah kolam.

Ciri-ciri ikan tombro :

Ikan ini memiliki bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Hampir seluruh tubuhnya ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tidak ditutupi. Sisiknya berukuran relatif besar dan termasuk tipe sisik sikloid.

Cara Budidaya :

Dengan melihat peluang yang sangat baik bagi perkembangbiakkan jenis ikan ini, maka anda dapat memanfaatkannnya sebagai peluang bisnis. Anda pun dapat membuat sebuah pemancingan agar mendapat hasil yang lebih menguntungkan. Namun, dalam cara budidaya ikan ini harus memperhatikan beberapa hal.
Teknik budidaya yang harus dipersiapkan untuk membudidayakan ikan jenis ini adalah persiapan kolam, pengisian air, penebaran benih, pengontrolan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, mengamati pertumbuhan, pemberian pakan, panen, dan pemasaran. Kedalaman kolam harus diperhatikan,jangan sampai kurang di batas ambang 0,75 meter. Dengan cara ternak dan budidaya yang baik, ikan yang diternak atau dibudidaya akan tumbuh dengan baik.

Pemeliharaan

Ikan ini dapat hidup pada suhu yang berkisar 24-30C denga pH 6-7. Untuk dapat hidup dengan hasil yang optimal, pemeliharaan disarankan dilakukan di air yang tenang atau tidak terlalu deras namun juga memiliki sirkulasi air yang cukup terus-menerus. Pemeliharaan dapat dilakukan selama 3-4 bulan.
Untuk melakukan pembesaran pada bibit ikan yang baik adalah perhatikan kondisi kualitas air di kolam karena ini akan berkaitan dengan nafsu makan ikan. Jika kondisi air di kolam sangat bagus, nafsu makan ikan akan jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi air yang buruk. Kondisi air yang bagus ditandai dengan warna air yang bewarna bening kehijauan/ kecoklatan, tidak berbau, tidak berminyak, dan tidak memiliki endapan pada permukaan kolam.
Cara memelihara lainnya adalah sebaiknya di tengah kolam diletakkan pancuran atau filterisasi. Hal ini dapat membantu memperbaiki kondisi air yang buruk dan juga meningkatkan kadar oksigen di dalam kolam.

Pakan

Untuk memaksimalkan cara beternak ikan jenis ini, pakan ikan juga sangat penting untuk diperhatikan. Umumnya, ikan ini cenderung bersifat rakus dan pemakan segala. Ikan ini termasuk jenis hewan omnivora. Ikan ini dapat menyerap segala makanan baik yang berupa hewani dan nabati, seperti lumut, ganggang, sayuran, serangga, dan cacing. Makanan utama ikan ini adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.
Untuk teknik beternak, ikan ini dapat diberi pakan 3 kali sehari, namun saat yang baik untuk memberi pakan bisa dilakukan pada pagi hari karena sinar matahari dapat meningkatkan kadar oksigen yang dikeluarkan oleh tanaman air sebagai akibat dari fotosintesis oleh matahari.
Kesehatan ikan dapat dilihat dari nafsu makannya. Ikan yang stress bisa menyebabkan beberapa penyakit pada ikan seperti jamur, bercak merah, gatal, dan penyakit lainnya. Hal itu dapat menyebabkan dampak menurunnya nafsu makan pada ikan.

Dikutip dari :



Cara Budidaya Udang Dengan Praktis

BUDIDAYA UDANG

Jenis udang air tawar yang satu ini (udang galah) memang memiliki potensi yang cukup besar, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat. Terbukti dari permintaan udang galah baik dalam negeri maupun dari luar negeri yang semakin meningkat. Udang galah adalah salah satu komoditas air tawar yang cukup bagus masa depannya karena selain harga jualnya lebih tinggi dibanding ikan air tawar lainnya juga dapat dipasarkan untuk kebutuhan dalam dan luar negeri, hal ini ditandai dengan permintaan ekspor ke berbagai negara seperti Jepang dan beberapa negara di Eropa. Dengan kata lain udang galah mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berpotensi memperoleh keuntungan jika dikembangkan.

Gambar 1.1

Budidaya udang galah bisa dilakukan di kolam ataupun tambak darat. Saat ini kegiatan pembesaran udang galah sudah meluas keberbagai daerah, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Untuk menunjang keberhasilan kegiatan/usaha budidaya maka dibutuhkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha yang dimiliki oleh pembudidaya.
Tahapan memulai budidaya udang galah adalah:
1. LOKASI BUDIDAYA
Perencanaan pembangunan wadah budidaya harus memenuhi persyaratan antara lain;kawasan bebas banjir dan pencemaran, jenis tanah liat berpasir, kolam dibuat pada ketinggian 0-700 meter dpl.
Air tersedia sepanjang tahun, bebas polusi, sirkulasi air harus bagus, bebas pencemaran, bebas polusi. Debit air yang dianjurkan 0,5-1 liter per detik untuk luasan kolam 300-1.000 m2.
2. BAHAN DAN ALAT
Seperti budidaya di kolam pada umumnya, peralatan yang umum digunakan antara lain;alat pengangkut benih, serok, ember, seser, timbangan, Ayakan halus dari kain, cangkul.
3. PENGELOLAAN AIR
Sirkulasi air yang baik memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembesaran udang galah. Sebaiknya air dikolam harus mengalir. Untuk kolam pemeliharaan dengan media yang tidak mengalir kualitas air cenderung menurun setelah satu bulan masa pemeliharaan. Untuk mengatasinya dapat dilakukan penggantian air sebanyak 30-50% dengan air yang baru. C, dengan pH 6,5-8,5. Oksigen°Suhu optimum yang diperlukan adalah 28-30 terlarut minimal adalah 4 ppm, diperlukan juga Ca minimal 52 ppm dan salinitas 0-5 ppt.
4. PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT
Adanya hama dan penyakit ditentukan dengan pemeriksaan yang dilakukan secara visual terhadap organisme pengganggu baik yang bersifat predator maupun kompetitor.
Hama yang sering mengganggu dikolam pemeliharaan adalah ikan-ikan liar yang masuk tanpa sengaja seperti ikan gabus, lele dan lain-lain. Untuk mencegah masuknya hama pemangsa tersebut perlu dibuat saringan pada pintu pemasukan dan pengeluaran air kolam berupa hapa yang terbuat dari jaring dengan mesh size 0,2 mm.
Dalam proses pembesaran diperlukan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebagai berikut :
1.     Pengambilan contoh untuk pengujian kesehatan udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dilakukan secara acak dengan jumlah udang sesuai dengan kebutuhan untuk pengamatan visual maupun mikroskopik.
2.     Pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi udang galah (Macrobrachium rosenbergii) .
3.     Pengamatan mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad pathogen (parasit, jamur, virus dan bakteri) di laboratorium. Penyakit yang sering menyerang adalah udang berlumut yang disebabkan kedalaman air di kolam kurang memadai dengan sirkulasi yang kurang baik, untuk mengatasi masalah dengan sirkulasi air bisa dipasang kincir angin.
5. MASA PANEN UDANG GALAH
Udang galah dapat dipanen setelah 4 bulan, 6 bulan, atau bahkan lebih, sesuai dengan ukuran udang yang dibutuhkan oleh konsumem. Biasanya udang galah dapat mulai dijual setelah mencapai ukuran 20 – 25 gram/ekor, tetapi semakin besar ukuran udang harganya juga semakin mahal.
Demikian beberapa tekis praktis budidaya udang galah, tahapan budidaya udang galah, serta gambaran keuntungan dari budidaya udang galah. Semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat.

Dikutip dari :


Minggu, 16 November 2014

CARA BUDIDAYA IKAN NILA

Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar. Ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh Masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan, baik skala rumah tangga maupin skala besar atau perusahaan.
Jenis Jenis Ikan Nila
Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
·          Kelas : Osteichthyes
·          Sub-kelas : Acanthoptherigii
·          Crdo : Percomorphi
·          Sub-ordo : Percoidea
·          Famili : Cichlidae
·          Genus : Oreochromis
·          Spesies : Oreochromis niloticus
Terdapat beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat, antara lain: nila biasa, nila merah (nirah), nila albino, nila gesit, dan nila gift

Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Nila
·       Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
·       Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
·       Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi (500 mdpl).
·       Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
·       Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.
·       Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
·       Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30o C.
·       Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.


Cara budidaya ikan nila terdiri dari beberapa tahapan yang sangat penting untuk diketahui, yaitu mulai dari persiapan kolam, penerbaran benih ikan, pencegahan penyakit, dan masa pemanenan. Untuk mengetahi secara detail tentang langkah-langkah tersebut diatas, maka berikut akan diberikan penjelasannya secara spesifik kepada Anda.

1.     Persiapan Kolam
Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
·       Pengeringan kolam
·       Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran
·       Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2;
·       Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.
·       Pengisian air kolam
·       Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida
·       Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air
·       Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang
·       Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.

2.     Penerban Benih Ikan Nila
Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor.

3.     Pemberian Makanan
Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur.
Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:
a)    Protein 20-30%;
b)    Lemak 70% (maksimal.);
c)     Karbohidrat 63 - 73%.
d)    Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah :
-         Kaliandra
-         Kalikina atau kecubung
-         Kipat
-         Kihujan

4.     Penyakit
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut. Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal. Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.


5.     Pemanenan Ikan Nila

Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor. Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap. Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.

Dikutip dari :

Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Pembangkit Listrik Tenaga Angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angina sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat mengkonversi energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkit listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam.

Gambar 1.1 skema kincir angin


Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin
Suatu pembangkit listrik dari energi angin mwrupakan hasil dari penggabungan dari beberapa turbin angina sehingga akhirnya dapat mmenghasilkan listrik.
          Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angina. Turbine angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin. Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angina. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada denerator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kuparan – kuparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator ,ulai berputar maka akn terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi litrik ini buasanya akan disimpan ke dalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Dikutip dari :

Sabtu, 15 November 2014

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit listrik yang menkonversi energi kinetik dari gas untuk menghasilkan putaran pada turbin gas sehingga menggerakan generator dan kemudian menghasilkan energy listrik.
PRINSIP OPERASI PLTG
  Turbin gas suatu PLTG berfungsi untuk mangubah energi yang terkandung di dalam bahan bakarmenjadi mekanis. Fluida kerja untuk memutar Turbin Gas adalah gas panas yang diperoleh dari prosespembakaran.
Proses pembakaran memerlukan tiga unsur utama yaitu :
1. Bahan Bakar
2. Udara
3. Panas
Dalam proses pembakaran ini bahan bakar disuplai oleh pompa bahan bakar (fuel oil pump) apabila digunakan bahan bakar minyak, atau oleh kompresor gas apabila menggunakan bahan bakar gas alam. Pada umumnya kompresor gas disediakan oleh pemasok gas tersebut. Udara untuk pembakaran diperoleh dari kompresor utama, sedangkan panas untuk awal pembakaran dihasilkan oleh ignitor (busi). Proses pembakaran dilaksanakan didalam Combustion Chamber (ruang bakar). Energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin gas digunakan untuk memutar generator listrik, sehingga diperoleh energi listrik. Tentu saja untuk dapat berjalannya operasi PLTG dengan baik perlu dilengkapi dengan alat-alat bantu, kontrol, instrumentasi, proteksi, dan sebagainya.

Gambar 1.1


SIKLUS  PLTG
Siklus PLTG berurut sebagai berikut :
1)    Pertama-tama udara ditekan dengan kompresor ke Ruang bakar
2)    Di Ruang bakar udara dibakar dengan bahan baker gas alam
3) Udara yang dibakar akan menghasilkan gas dengan tekanan dan   temperature yang sangat tinggi.
4)  Selanjutnya gas dialirkan ke turbin untuk memutar turbin, generator dikoppel secara langsung dengan turbin, dengan demikian bila turbin berputar maka generator berputar. Kompressor juga seporos dengan turbin. Jadi tekanan gas yang dihasilkan dari ruang bakar selain memutar turbin juga untuk memutar compressor.
5)    Selanjutnya gas dari turbin dibuang kembali ke udara.

Gambar 1.2


KELEBIHAN  DAN  KEKURANGAN PLTG 
KELEBIHAN:
·       PROSES INSTALASI YANG MUDAH DAN MURAH
·       START-UP TIME YANG CEPAT
·       DAPAT MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM VARIASI BAHAN BAKAR
·       BIAYA INSTALASI YANG RELATIF MURAH

KEKURANGAN:
·       SINGLE-CYCLE MEMILIKI EFISIENSI YANG RENDAH


DIKUTIP DARI :